Halaman

find here

Rabu, 19 Januari 2011

Khalil Gibran

Kata-Kata Indah Tentang Cinta Khalil Gibran

Kau buta dan aku tuli dan bisu, jadi marilah bersentuh tangan dan saling mengerti.

Cintaku, alangkah indahnya kehidupan di sini, sebab ia seperti kesucian hati penyair yang di penuhi oleh kehidupan dan kelembutan.

Terpujilah cinta yang mampu mengisi kesepian manusia, dan mengakrabkan hatinya dengan hati manusia lain.

Janganlah kasihani aku, dan janganlah engkau bersedih untukku, karena jiwa yang telah menyaksikan bayang-bayang Tuhan tidak pernah menatap pendar cahaya surga, tak akan terpejam oleh duka derita dunia.

Jiwa yang penuh penderitaan menemukan ketentraman saat disatukan dengan jiwa lain yang serupa. Mereka saling memeluk dengan mesra, seperti orang asing yang terhibur tat kala melihat orang asing lain di tempat yang jauh. Hati yang dipersatukan melalui perantaraan duka cita tidak akan terpisahkan oleh semaraknya kebahagiaan. Cinta yang dibasuh dengan air mata akan suci dan indah selamanya.

Setiap hati mendambakan hati lain, hati yang bisa diajak untuk bersama-sama mereguk madu kehidupan dan menikmati kedamaian, sekaligus melupakan penderitaan hidup.

Cintanya penuh dengan kedamaian seperti damainya alam. Dia tak memiliki alasan untuk menyesuaikan diri denganmu, tidak pula memberimu pilihan untukmu. Engkau hanya melihat kenyataan seperti Alam. Engkau nyata dan dia juga nyata, dua kekuatan yang saling mencintai.

Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama, inilah saatnya untuk cinta dan kepercayaan. Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa beriramanya malam, ketika seseorang mencintai dan mempercayainya.

“Oh! Kekasih! Engkau adalah sebuah menara kekuatan! Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan hari ini tanpa engkau. Aku harus mandi dalam kobaran api. Aku sangat terindungi, dan terjaga.”

Aku minta padamu, wahai sahabatku atas nama cinta yang mengikat jiwa-jiwa kita sejak kita kanak-kanak dan atas nama semua yang mengasihimu dalam hidup ini demi rahasia-rahasia hatimu, demi cinta yang telah menyentuh jiwa kita dan membuatnya terang.

Maafkan aku kekasihku, karena aku telah memanggilmu engkau sebagai “engkau”. Bagiku engkau adalah sisi terang yang hilang ketika kita meninggalkan tangan Tuhan pada saat yang sama. Maafkan aku kekasihku.

Jiwaku menunjukkan kepadaku bahwa Cinta hanya membanggakan dirinya sandiri dan tidak hanya pada seseorang yang mencintai, namun juga pada seorang kekasih.

Sekarang cinta mulai menggubah Puisi dari roda kehidupan, membentuk dari pikiran-pikiran masa lalu untuk mazmur agar bersenandung siang dan bernyanyi di malam hari.

Beritahu aku oh manusia, beritahu aku! Siapa diantara kalian yang tidak akan bangun dari tidur kehidupan, jika cinta telah membasuh jiwamu dengan jari-jarinya.

Setelah melakukan semua ini, dia tersenyum dan dari balik kata-katanya yan lembut dan ungkapan cintanya, dia sembunyikan syahwat dan nafsu hewaniah.

Di sinilah cinta mulai menerjemahkan prosa kehidupan ke dalam himne dan lagu pujian, dengan musik yang digubah oleh malam, dan dinyanyikan oleh pagi. Di sinilah Cinta menyiapkan cadar, dan menerangi lekuk-lekuk hati, menciptakan puncak kebahagiaan kala sukma menyembah Tuhan.

Setiap cinta di dunia ini adalah yang terbaik, dan yang paling menyenangkan. Cinta tidak seperti kue yang bisa dipotong; besar dan kecil. Semua cinta. Tentu saja kau bisa mengatakan dia adalah yang paling kau cintai di diunia ini – siapapun yang kita cintai dan setiap orang yang kita cintai, bagi kita adalah orang yang tercinta di dunia ini.

Cinta yang tidak memperbarui dirinya setiap hari akan menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi perbudakan.

Cinta telah menjadi sebuah lingkaran cahaya yang awalnya adalah akhir dan akhirnya adalah awal. Lingkaran cahaya itu mengelilingi setiap makhluk dan meluas dengan perlahan memeluk semua yang hidup.

Aku berangkat, Kekasihku, berkumandang perahu roh, aku akan kembali ke dunia ini karena Ishtar yang agung akan menghidupkan kembali arwah insan pecinta yang berangkat ke Keabadian sebelum mereka menikmati kemanisan Cinta dan kebahagiaan Remaja.

Kekasihku, kapan pun kucoba untuk mendekatimu lewat ucapan, sebagai pribadi yang utuh. Tetapi engkau selalu menjauh dariku dan sulit untuk kugapai. Tetapi apapaun aku senang bersamamu.

Andaikata tidak tampak dan tidak terdengar, cahaya dan suara tidak punya arti apa-apa selain berupa kekaburan dan getaran angkasa. Demikian pula, apabila cinta tak terasa dalam hati, yang ada hanya debu yang tertiup dan terberai oleh angin.

Cinta adalah segala sesuatau yang dapat kuperoleh, serta tidak ada seorang pun yang dapat melenyapkan dariku.

Ingatlah aku ketika orang-orang mengundangmu ke pesta-pesta perayaan, karena ingatanmu itu akan memberimu lukisan cinta dan rinduku padamu, dan akan menambah semangat serta memperdalam makna kata-kata. Cinta dan kerinduan adalah awal dan akhir dari kerja kita.

Aku mencintai kekasihku yang mungil, tapi dalam pikiranku aku tidak tahu mengapa aku mencintainya. Aku tidak tahu. Sudah cukup, aku mencintainya dalam hati dan jiwaku. Sudah cukup bagiku untuk menyandarkan kepalaku pada kepalanya kalau aku sedih, kesepian dan kesendirian, atau kalau aku bahagia amat bergairah dan penuh keajaiban. Sudah cukup bagiku untuk jalan disampiungnya ke puncak gunung. Dan berkata, “Kaulah rekanku, kaulah kawanku.”

Impian dan cinta akan saling memberi satu dengan yang lain, serupa dengan apa yang dilakukan matahari ketika mendekati malam dan yang dilakukan bulan ketika mendekati pagi.

Hanya dengan cinta yang indah kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan dan duka perpisahan. Aku tidak mempunyai pilihan lain kecuali berjuang setiap hari sampai kutemukan harta yang layak kuserahkan padamu, harta untuk membantu kita dalam mengarungi peziarahan hidup kita.

Apa saja yang pernah engkau lakukan, atau katakan, atau perlihatkan, atau alami, semua itu menunjukkan padaku sehingga memberimu kebahagiaan. Dan engkau harus membiarkan semua yang aku lakukan karena aku mencintaimu dan ingin memberimu kebahagiaan.

Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. Ia bermula dari ujung masa muda daan berakhir pada pagkal masa muda.

Hubungan antara kau dan aku merupakan hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang pernah kuketahui dalam hidup. Dan akan selalu aku kenang.

Cinta ada di dalam jiwa sendiri, bukan di dalam raga, dan laksana anggur, cinta membangkitkan diri kita untuk menerima Cinta Illahiah.

Kehidupan memiliki dua sisi: yang satu sabar dan yang lain menyala. Cinta berada dalam sisi yang menyala.

Di dekat mereka ada sebuah niasn, di mana terukir kalimat ”Cinta telah menyatukan kami, lalu siapa dapat memisahkan kami? Kematian telah menjemput kami, lalu siapa yang dapat membawa kami kembali?”

Setelah kami dewasa, cinta tumbuh di antara kami sampai menjadi pemilik mutlak, yang kami layani dengan kasih sayang dari kedua hati kami. Cinta menghela kami kepadanya, dan kami memuliakannya dalam jiwa kami yang paling dalam, dan Cinta merangkul kami.

Kata-kata Penuh Makna Kahlil Gibran

Dulu hiduplah seorang manusia yang disalibkan karena terlalu kasih dan dikasihi. Dan, aneh untuk diceritakan, aku bertemu Dia tiga kali kemarin. Yang pertama Dia sedang meminta polisi jangan membawa seorang pelacur ke penjara; kedua kali Dia sedang meminum anggur dengan seorang yang terbuang; dan ketiga kali Dia sedang bertinju dengan seorang promotor di sebuah gereja.

“Wahai, keberanian, inilah pedangmu, kini telah terkubur di dalam tanah. Wahai Cinta, inilah bunga-bungamu hangus terbakar api! Wahai Yesus inilah Salib-Mu, runtuh di tengah kegelapan malam!”

Rasa pedih dan derita kesepian justru makin kuat di tengah orang banyak. Ini kebenarang hakiki. Sering sekali seseorang bercakap-cakap, bertukar ide, berbagi pendapat dan tindakan bersama teman-teman dan mereka mengira ia sehat, padahal semua ini dia lakukan tidak dengan tulus dan sepenuh hati, justru gagal melebihi batas “diri” yang ia peroleh dalam jagat penampilan. Sementara itu, “Diri” yang lain, yang tersembunyi, diam saja dan dalam jagad asalnya.

Kemarin, bagiku engkau seperti seorang saudara, yang dengannya aku tinggal, dan di sini aku duduk di dektanya dengan sopan di bawah pengawasan ayah. Kau dan aku dapat merasakan kehadiran sesuatu yan lebih manis dari sekadar tali persaudaraan, yaitu percampuran antara cinta dan ketakutan yang memenuhi hatiku dengan penderitaan dan kebahagiaan.

Kesunyian memiliki tangan-tagan yang halus bagai sutera, namun dengan jemari yang kuat ia mencengkram hati dan menyakiti dengan derita. Kesunyian adalah sekutu derita sekaligus sahabat ketinggian jiwa.

Karena kehidupan itu telanjang, tubuh yang telanjang merupakan simbol kehidupan yang paling benar dan mulia. Jika saya menggambar gunung sebagai sekumpulan yang jatuh, hal itu adalah karena saya melihat di gunung ada kumpulan sesuatu yang hidup, dan di dalam air terjun ada kehidupan yang mengendap.

Sekarang masjid dan gereja-gereja – juga batu Ka’bah, Qur’an dan Injil – bahkan tentang seorang martir, semua ini bias diterima hatiku karena agamaku adalah cinta dan hanya cinta.

Inilah sejarah manusia: lahir, kawin, dan mati. Dulu begitu. Lalu muncul orang gila dengan gagasan aneh dan menceritakan impian dari dunia lain yang berpenduduk lebih berbudaya. Sederhana saja: sejarah manusia bukan hanya lahir, kawin, dan mati saja.

Pandangan pertama kekasih adalah seperti sang jiwa yang digerakkan di atas permukaan air, yang dialirkan ke langit dan ke bumi. Pandangan pertama teman hidup menggemakan kata-kata Tuhan, “Biarkan saja adanya…”


Aku mencintai hujan salju persis seperti aku mencintai badai. Aku akan keluar, sekarang juga akan berjalan memasuki badai putih itu. Tapi aku tidak akan berjalan sendirian.

“Tuhanku, arah tujuanku dan kepuasanku; aku adalah hari kemarinmu dan Dikau adalah hari esokku. Aku adalah akarmu di bumi dan Dikau adalah bungaku di langit, dan bersama-sama kita tumbuh di depan wajah matahari.”

Di padang yang cantik penuh dewa dewi tiadalah agama, dan tiada pula kekafiran. Tiada pula warna kepercayaan, karena tatkala burung hantu bernyanyi semua keelokan dan kebahagiaan dan agama, dan roh disejukkan dan balasannya adalah kedamaian. Berikan seruling itu kepadaku dan biarkan aku bernyanyi. Ibadah adalah musikku, cinta adalah taliku.

Air mata laki-laki tua itu lebih kuat daripada air mata seorang pemuda, karena air mata itu merupakan endapan sisa-sisa kehidupan dalam tubuhnya yang renta. Air mata seorang pemuda laksana setetes embun pada daun bunga mawar, sementara air mata orang tua laksana sehelai daun kuning yang jatuh bersama angin menjelang musim dingin.

Ibu adalah segala-galanya. Dialah penghibur kita dalam kesedihan, tumpuan harapan kita dalam penderitaan, dan daya kekuatan kita dalam kelemahan. Dialah sumber cinta kasih, belas kasihan, kecendrungan hati, dan ampunan. Barangsiapa kehilangan ibunya, hilanglah sebuah jiwa murni yang memberkati dan menjagainya siang dan malam.

Kata paling indah di bibir umat manusia adalah kata “ibu”, dan panggilan indah adalah “ibuku”, ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati.

Tak banyak orang dewasa yang bisa melihat alam. Pencinta alam adalah dia yang perasaannya luar-dalam sungguh sesuai satu sama lain; yang telah pelihara spirit masa kecil bahkan sampai memasuki era manusia dewasa.

Ketika tangan kehidupan terasa gelap dan malam tak bernyanyi, itu waktu untuk cinta dan kepercayaan. Saat itu tangan kehidupan akan bersinar dan bernyanyi, tatkala seseorang mencintai dan mempercayai seutuhnya.

Aku mengagumi orang yang membuka pikiran kepadaku; aku hormati dia yang mengungkap impian-impiannya. Tetapi kenapa aku tersipu, bahkan sedikit malu, di muka dia yang melayaniku?

Ketika jiwa seesorang akan menetap dalam wilayah pikiran-pikiran yang bergerak, dia akan kehilangan kekuatan kata-kata. Tetapi aku masih akan mengatakan kepadamu sepanjang waktu kekasihku. Dan aku akan selalu tahu yang kau ketahui sehingga kita akan berjalan dan bercakap-cakap bersama.

Kucintai dirimu karena kebenaran, yang kau timba dari khasanah ilmu, sedangkan kebenarannya masih tertutup bagiku, karena aku dungu. Namun kuhormati kebenaran itu sebagai unsur Illahi, langkah yang bersifat rohani. Kebenaranmu akan bertemu dengan kebenaranku, dalam alam tanpa tepi yang menjelang, lalu berpadu meramu diri bagaikan semerbak harum bunga, dan menjadi kebenaran tunggal dan abadi, dalam kehidupan abadi cinta kasih dan keindahan.

Dia mencari penyatuan bersamaku di istana kejayaan, yang dia bangun di atas tengkorak kelemahan, atau dalam emas dan perak. Tetapi aku akan muncul padanya di rumah sederhana yang dibangun Tuhan, di atas gundukan arus-arus perasaan. Kekasihku mencintaiku dan mencariku dalam ciptaan-ciptaan Tuhan.

Aku berkata kepada Kehidupan ”Aku ingin mendengar Kematian berbicara.” Dan Kehidupan mengeraskan suaranya sedikit dan berkata, ”Kini kamu mendengar dia.”

Wahai sahabat-sahabat masa mudaku degan nama Perawan Suci aku meminta kepada kalian untuk meletakkan setangkai kembang di pusara cintaku, karena dengan itu kalian akan menjadi fajar, dari malam-malamku yang gelap dan dingin, membawa sinar yang hangat dan menyuguhkan embun penyegar bagi mawarku yang kering.

Mereka mengira Kebajikan adalah sesuatu yang mengganggu dan meringankan hati tetanggaku, dan dosa adalah sesuatu yang meringankan hatiku dan mengganggu tetanggaku. Biarlah mereka tahu bahwa aku dapat menjadi orang suci atau pendurhaka yang jauh terpencil di pertapaanku.

Betapa bodohnya orang yang melihat eksistensi abstrak dengan sebagian inderanya, namun tetap ragu dan menunggu hingga ia menampakkan diri pada semua indera! Bukankah iman adalah indera hati sebagaiman pandangan pada mata?

Mereka berkata padaku, “Kamu dan dunia hanyalah sejumput pasir di pantai maha luas dari laut tanpa tepi.” Dan dalam mimpiku “Akulah laut tanpa tepi itu, dan semua dunia hanyalah butir-butir pasir di pantaiku.”

Dalam perjalanan ke Kota Suci aku bertemu seorang peziarah dan bertanya, “Benar inikah jalan menuju ke Kota Suci?” Dan dia berkata “Ikuti aku, dan kau akan sampai dalam sehari dan semalam.” Dan kuikuti dia. Dan kami berjalan berhari-hari dan bermalam-malam, tidak juga kami sampai ke Kota Suci. Dan takjublah aku, ia menjadi marah karena telah menyesatkanku.

Aku juga dikunjungi oleh malaikat dan iblis tapi aku usir mereka. Bila dia malaikat aku ucapkan doa lama, dan dia menjadi bosan; Bila dia iblis aku kerjakan dosa lama, dan dia meninggalkanku. Bagaimanapun ini bukan perjara yang jelek; tetapi aku tidak menyukai dinding yang ada ini antara selku dengan sel tahanan sebelah; yakinlah bahwa aku tidak akan mencela sipir atau pembangun penjara ini.

Rumahku berkata padaku, “Jangan tinggalkan diriku, karena di sini tinggal masa lalumu.” Dan jangan berkata padaku, “Mari ikuti aku karena akulah masa depanmu.” Dan aku berkata pada rumah dan jalan, “Aku tak memiliki masa lalu, atau masa depan. Bila aku tinggal di sini, aku pergi sementara aku tinggal, dan bila aku pergi aku tinggal sementara aku pergi. Hanya kasih dan mati mengubah segalanya.”



Sia-sia penyair mencari ibu lagu-lagu jiwanya. Pernah, pada seorang penyair aku berkata “Takkan kita tahu nilaimu sebelum aku mati.” Dan bila dia mwnjawabnya, “Benar, kematian mengungkapkan segalanya. Andaikan engkau ingin tahu nilai itu, dalam kalbuku tersimpan lebih dari yang mampu kututurkan. Dan dalam hasratku terkandung lebih banyak makna ketimbang yang tergenggam.”

Bukankah aku telah bertahan hidup terhadap lapar dan dahaga, penderitaan dan penghinaan, demi membela kebenaran yang telah dibangun Tuhan dalam hatiku?

Kata-kata Bijak Kahlil Gibran

Sebagaimana cinta kasih menghidupkan hati manusia dengan pedih perih, demikian pula kedunguan mengajarinya jalan kearifan. Pedih perih dan kedunguan mengantarkan cita-cita agung dan kearifan nan adiluhung, sebab kearifan abadi tiada mencipta sesuatu yang sia-sia di bawah asuhan matahari.

Betapa sering aku menyalahkan diriku untuk kejahatan yang tidak aku kerjakan, agar orang lain merasa lega di hadapanku.

Apabila kamu melihat seorang laki-laki mabuk katakanlah dalam hatimu, “Barangkali dia mencoba lari dari sesuatu yang lebih buruk lagi.”

Baru kemarin aku pikir diriku sebuah fragmen bergetar tanpa irama dalam ruang kehidupan. Kini kutahu bahwa akulah ruang, dan semua kehidupan adalah fragmen-fragmen yang bergerak dalam diriku.

Manusia diberi kemampuan oleh Tuhan untuk berharap dan berharap, sampai kemudian dia berharap untuk mengambil kelopak kelalaian dari matanya, sehingga dapat menyaksikan diri sejati. Dan siapa yang menyaksiakan kebenaran dari kehidupan sejati untuk dirinya, untuk semua manusia dan alam semesta.

Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dia ladang hati, yang dengan kasih kautaburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terimakasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Jangan ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.

Jiwa yang mencapai kesempurnaan mampu bersikap patuh meski akalnya memberontak, dan akal yang paling kacau akan memberontak terhadap apa yang dipatuhi oleh jiwa.

Kusadari semua yang pernah terjadi, bahwa hambatan untuk berdekatan denganmu muncul dari kekerdilan dan ketakutan dalam diriku.

Kesenangan adalah nyanyian-kebebasan, tetapi bukan kebebasan. Ia serukan dari kedalaman ke ketinggian. Ia adalah yang terkurung, mengambil sayap, tapi tak mampu mengarungi angkasa bebas.

Saya adalah seorang pendosa di mata Tuhan dan diri saya sendiri, ketika saya makan rotinya dan menawarkan kepadanya badan saya – demi kedermawaannya. Kini saya suci bersih, karena hukum cinta membebaskan manusia dan membuatku terhormat serta penuh keyakinan.

Kesunyian menyimpan semua yang ingin kita katakan dengan kasih sayang, semangat, dan dengan iman. Dan kesunyian, kalau tidak mengangkat doa-doa kepada Tuhan, akan membawanya ke mana pun kita inginkan.

Wahai, jika si bebal mengatakan bahwa jiwa akan lenyap seperti raga, jawabnya bahwa kembang pun akan sirna, sekalipun benih tetap ada. Itulah dalil ciptaan Tuhan.

Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.

Kasih sayang dan kekerasan selalu berperang di hati manusia seperti malapetaka yang berperang di langit malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu dapat mengalahkan kekerasan. Karena ia adalah anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan malam ini akan berlalu dengan datangnya siang.

Sebagaimana cinta kasih menghidupkan hati insan dengan kepedihan demikian pula kedunguan mengajarinya mencari jalan kebijaksanaan. Rasa pedih dan bodoh mengantarkan insan kepada suka cita agung dan kearifan luhur, sebab Zat Yang Maha Agung tiada menciptakan sesuatu yang sia-sia.

Cinta – yang tak lain adalah Tuhan – akan menerima aroma nafas dan air mata kita seakan-akan ia adalah kepulan asap dupa, dan memberi pahala kepada kita sebagaimana mestinya.

Saya akan memberitahukan kepada anda sesuatu yang tidak bisa anda ketahui, makhluk seksual tertinggi di planet ini adalah para pecinta, penyair, pematung, pelukis, pemusik – yang demikian ini ada sejak dulu. Dan bagi mereka seks selalu indah dan senantiasa malu.

Kita hanyalah makhluk hidup, partikel-partikel debu yang beterbangan berputar-putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri.

Di kesunyian ini, kita bisa mengutarakan kerinduan kita, sampai kerinduan itu membawa kita lebih dekat kepada hati Tuhan. Di sini kita bisa mencinta umat manusia sampai umat manusia membukakan hatinya kepada kita.

Berkali-kali aku telah membuat pertandingan antara keluhuran pengorbanan dan kebahagiaan pemberontakan untuk temukan mana yang lebih luhur dan lebih indah, namun hingga kini aku telah terpaku hanya pada suatu kebenaran dalam seluruh persoalan itu, dan kebenaran itu ialah kesetiaan, yang membuat seluruh perilaku kita jadi indah dan terhormat.

Kucintai desa kelahiranku dengan sebagian cintaku untuk negeri, kucintai negeriku dengan sebagian cintaku untuk bumi.

Perkawinan adalah penyatuan dua jiwa dalam cinta yang kokoh untuk hapuskan perpisahan. Ia adalah kesatuan agung yang terpisah roh. Ia adalah gelang emas dalam sebuah rantai yang permulaannya adalah sebuah pandangan, dan akhirnya adalah keabadian. Ia adalah hujan suci yang jatuh dari langit tak bernoda untuk menyuburkan dan memberkati ladang-ladang Alam Illahi.

Seseorang yang menerima memang tidak menginsafi apa yang diterimanya, tapi seseorang yang memberi dengan tulus dan menanggung beban dari kesadaran dirinya sendiri, akan menginsafi bahwa apa yang diberikannya dimaksudkan demi cinta persaudaraan, dan ke arah pertolongan yang bersahabat, bukan untuk pemuliaan-diri.

Hidup manusia tidak bermula dari dalam kandungan dan tak pernah berakhir di liang kubur. Dan cakrawala yang penuh oleh rembulan dan bintang-bintang ini tidaklah ditinggalkan oleh jiwa yang mencintai dan roh-roh yang berdasarkan gerak nurani.

Aku berdiri menatap manisnya rasa kasih dan pahitnya kedukaan yang tumbuh keluar dari pusara-pusara baru itu. Pusara pemuda yang menebus hidupnya untuk melindungi kehormatan seorang gadis suci dan lemah, serta menyelamatkannya dari cengkeraman serigala yang rakus.

Mereka berkata kepadaku, “Kamu harus memilih antara kesenangan di dunia ini dan kedamaian di akhirat nanti. Karena aku tahu dalam hatiku bahwa Sang Pujangga Agung hanya menggubah satu puisi, yang ditulis dengan sempurna dan mengalun dnegan sempurna".

Kata-kata Nasihat (Tajam) Kahlil Gibran

Lebih senang menghisap bukannya mengalir?

Manusia mencengkram harta kekayaan yang membekukan bagai salju, namun obor cinta kasih senantiasa kucari, agar nyala apinya menyucikan hatiku dan menghanguskan benih penyakit kedurhakaan. Karena himpitan kebendaan membunuh manusia, pelan tanpa derita, cinta kasih membuatnya terjaga, dan pedih perih menghidupkan kepekaan jiwa.

Untuk dan karena cinta. Suatu bentuk pemanjaan diri yang aneh! Ada saat-saat aku tertipu dan dijahati; namun aku dapat tertawa agar mereka mengira aku tak tahu bahwa aku tertipu dan dijahati.

Apa yang akan kukatakan pada orang yang menamparku ketika aku mencium mukanya, dan mencum kakiku ketika aku menamparnya? Alangkah kerasnya kehidupannya yang memohon cinta dan menerima amarah!

Ketika rahasia-rahasia menyiksa hati, ketka mata memerah karena air mata yang panas dan tulang rusuk seolah hampir patah karena sesuatu yang tersembunyi di balik dadanya membengkak, maka manusia tidak dapat menemukan kebahagiaan kecuali dalam kata-kata dan keluh kesah. Sang kekasih menemukan pelipur lara dalam untaian kata-kata kerinduan.

Apakah kau melihat suatu kebaikan dalam diriku, kekasihku? Dan apakah kau memerlukan kebaikan? Kata-katamu melukai dengan kemanisan, jadi apa seharusnya jawabanku? Andaikan dalam diriku ada sesuatu yang kau butuhkan, sahabatku, maka diriku milikmu seluruhnya. Kebaikan bukan dengan sendirinya kebajikan; ini lawan kata kebodohan. Dapatkah kebodohan tinggal di tempat yang “penuh kasih sayang?”

Aku membisikkan kata-kata itu di antara detak-detak suara langkah kakiku. Kembali aku berbicara sendiri, sekedar ingin tahu, “Tetapi bisakah kebahagiaan wanita dibeli dengan penderitaan suaminya?”

Satu bentuk pemuasan diri yang aneh! Ada saat-saat ketika aku ingin dijahati dan ditipu, agar aku bisa menertawakan mereka yang berpikir bahwa aku tidak tahu sedang dijahati dan ditipu.

Pakaianmu yang paling bagus adalah milik orang lain, makananmu yang paling lezat adalah yang engkau makan di meja orang. Tempat tidurmu yang peling nyaman adalah di rumah orang. Kini katakan, bagaimana engkau bisa memisahkan diri dari orang lain?

Ada orang yang mengatakan kepadaku, “Jika engkau melihat ada budak tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan.” Kujawab, “Jika engkau melihat budak tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.”

Di mana aku dapat menjumpai manusia yang dibimbing pleh akal, bukan oleh kebiasaan dan keinginan?

Apabila orang arif yang beriman melihat muda-mudi berjalan berdampingan dalam prosesi cinta asmara, ia akan segera menengadahkan pandangan matanya ke langit dan berkata: “Ini adalah perbuatan tercela, dan segala sesuatu yang ada di bawah matahari adalah tercela.” Tapi setelah menyadari ia menarik nafas panjang dan berkata: “Alangkah baiknya jika agama dan tradisi dihilangkan, karena semua itu menjauhkan diriku dari kegembiraan dan kenikmatan hidup.”

Menurutmu akau gila. Menurut pendapatku, kamu semua waras, jadi aku berdoa untuk meningkatkan kegilaanku. Dan tingkatkan kesehatan jiwa kalian. “Kegilaan”ku berasal dari kuasa Cinta. Kewaraswan kalian dari kekuatan ketidaksadaran.

Waspadalah, saudaraku tercinta, terhadap pemimpin yang berkata “Kecintaan kepada kehidupan mewajibkan kami mengambil hak rakyat kami!” Karena itu kepadamu aku bertutur bahwa membela hak orang lain merupakan insan yang terluhur, dan apabila kehadiranku di bumi membuatku harus membunuh sesama umat, maka kematian kupilih sebagai kehormatan.


Memang benar dunia akan cukup tangkas mengecam Anda sebagai orang gila karena berjalan berlawanan dengan dunia. Dan Anda tidak akan heran jika anak-anak dunia mengetawai Anda, menyebut tolol. Karena jalan pada cinta Tuhan adalah ketololan bagi dunia, tetapi bagi anak-anak Tuhan inilah kebijaksanaan. Maka, manakalah merasakan api suci dari anak-anak Tuhan ini, dunia langsung berubah jadi tolol dan melupakan diri mereka sendiri. Tetapi bagi anak-anak Tuhan, hal yang dianggap rendah oleh dunia adalah harta terbesar.

Cinta akan diri sendiri, menghasilkan kecongkakan buta, dan kecongkakan buta menciptakan kesukuan, dan kesukuan membangunkan kekuasaan, dan kekuasaan penyebab penaklukan dan penindasan.

Alangkah buruknya kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.

Barang siapa tidak melihat malaikat dan iblis dalam keindahan dan keculasan hidup akan tercampak jauh dari ilmu pengetahuan, dan jiwa pun akan hampa dari rasa cinta kasih.

Bencana yang menimpa anak berada dalam warisan orangtuanya. Dan dia yang tidak membuangnya akan tetap menjadi budak Kematian sampai dia mati.

Dia yang mengungkapkan kepada dirinya apa yang telah dilarang oleh nuraninya telah mengerjakan dosa. Dan dia adalah juga seorang pendosa yang menolak apa yang telah diungkapkan oleh nuraninya.

Jika ada yang dinamakan dosa, itu dilakukan sebagian dari kita dengan mengikuti jejak-jejak leluhur kita; dan sebagian dari kita akan melakukannya ke muka dengan menyalahkan anak-anak kita.

Kita adalah makhluk rindu yang bergetaran, berkelana sampai laut dan angin memberi kita kata-kata. Kini bagaiman kita bisa mengekspresikan ketuaan kita hanya dengan suara-suara masa lalu kita?

Tuhan menempatkan di setiap jiwa penunjuk pada cahaya terang, tapi manusia berkeras untuk mencari kehidupan di luar dirinya, tak sadar apa yang dia cari ada di dalam dirinya sendiri.

Tuhan telah ciptakan sayap bagi rohmu agar dapat terbang di angkasa Cinta dan kebebasan. Sungguh sayang jika sayap itu kautanggalkan, sehingga rohmu merangkak seperti kutu di tanah.

Kebenaran dariku dapat sadarkan orang bebal, dan kebenaran orang bijaksana dapat yakinkan diriku. Akal manusia yang melata antara kebijakan dan kebebalan tak yakinkan diriku, dan aku tak dapat meyakinkannya.

Seorang aulia bertemu dengan seorang pemuka bodoh, lalu berbicara tentang pendidikan dan kekayaan. Setelah keduanya berpisah, aulia itu tidak memperoleh apa-apa selain segenggam debu, dan si pemuka itu tidak menemukan apa-apa dalam hatinya, selain menembus kabut.

Kita semua adalah pengemis di gerbang kuil, dan setiap kali memasuki kuil kita mendapat anugerah sang raja. Tapi kita selalu sering iri hati, bentuk lain pernghinaan pada Sang Raja.

Kata-kata Nasihat Kahlil Gibran

Anak kalian bukanlah anak kalian. Mereka putra-putri kehidupan yang rindu pada dirinya sendiri. Berikan pada mereka cinta kalian, tapi jangan gagasan kalian, karena mereka memiliki gagasan sendiri. Kalian boleh membuat rumah untuk raga mereka, tapi tidak untuk jiwa mereka, sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tidak bisa kalian kunjungi, sekalipun dalam mimpi.

Sering aku membenci demi membela diri; tetapi jika aku lebih kuat aku tidak akan memakai senjata atau kelakuan seperti itu.

Jika engkau dalam kecemasan, hanya kedirian cinta dan kesenangannya yang engkau cari, maka lebih baiklah bagimu menutupi tubuh. Lalu menyingkir dari papan penempaan, memasuki dunia tanpa musim, di mana engkau dapat tertawa, meski tak sepenuhnya. Tempat engkau pun dapat menangis, meski tak habiskan air mata.

Suara kehidupan dalam diriku tidak bisa sampai ke telinga kehidupan dalam dirimu; tetapi Mariah kita berbicara agar kita tidak merasa kesepian.

Jika engkau benar-benar membuka matamu dan melihat, engkau akan menyaksikan bayanganmu dalam semua bayangan. Dan bukalah telingamu, lalu dengarkanlah, maka engkau akan mendengar suaramu sendiri dalam semua suara.

Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkannya dan mencampakkannya dalam abu.

Ada sesuatu yang lebih agung dan murni daripada yang diutarakan oleh mulut. Keheningan menerangi jiwa-jiwa kami, berbisik ke dalam jantung hati serta menyatukannya. Keheningan memisahkan kami dari diri-diri kami, membawa kami melayari cakrawala jiwa dan mendekatkan kami pada Surga. Keheningan menyadarkan kami pada tubuh tak lebih dari penjara, dan bahwa dunia ini hanyalah sebuah tempat pengasinganmu.

Kata-kata Nasihat Cinta Kahlil Gibran

Kita akan melampaui senja; secara kebetulan membangunkan fajar dari dunia yang lain. Tapi cinta akan tetap tinggal, dan bekas-bekas jarinya takkan terhapus. Direstui menempa pembakaran, berloncatan bunga-bunga api, dan tiap bunga api adalah matahari. Itu lebih baik bagi kita, lebih arif, menemukan sebuah bayangan yang tersangkut dan tidur di bumi kedewaan kita, dan biarkan cinta, manusia dan yang papa, memimpin hari yang akan tiba.

Kita ini satu, kekasihku. Kau telah memasuki diriku dan salah satu dari kita tidak bisa memutuskan hubungan tanpa menghancurkan yang lain. Hubungan ini jadi milik “diri” kita. Aku tidak bisa berpikir, berimajinasi, mencipta dan bekerja tanpa kau, lebih daripada tanpa diriku sendiri. Dan suatu hubungan harus kuat memikul derita seperti hubungan kita – dan menahan goncangan seperti masa-masa menyakitkan yang sudah kita lewati. Tetapi tanpa masa-masa menyakitkan itu, kukira hubungan ini tidak akan jadi begitu indah.

Jangan menangis, Kekasihku. Cinta tercipta untuk membuat mata-mata kita dan menjadikan kita pelayannya, agar kita mendapat anugerah kekuatan dan ketabahan. Hentikan airmatamu, karena kita telah mengangkat sumpah.

Aku adalah pohon yang tumbuh di keteduhan, dan kini aku menjulurkan dahan-dahanku meraih getar cahaya hari. Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal padamu, kekasihku, dan harapanku semoga perpisahan kita akan seagung dan seindah cinta kita menjadi seperti api yang melebur batangan emas dan membuatnya menjadi lebih berharga.

Curahan hatiku kepadamu – apa maksud semua itu? Sebenarnya, aku tidak tahu apa yang kumaksudkan dengan semua ini. Akan tetapi, aku tahu bahwa kau adalah kekasihku dan bahwa aku memuja cinta. Kemiskinan dan kerja keras yang didampingi cinta jauh lebih baik daripada kekayaan tanpa cinta.

Cinta yang memiliki jemari yang sehalus sutera, tapi kuku-kukunya yang runcing meremas jantung dan membuat manusia menderita karena duka. Dan cinta adalah sekumpulan duka yang terangkum dalam pujian doa, membumbung ke angkasa bersama harum aroma dupa.

Patahnya cinta itu menyanyi, kesedihan pengetahuan itu berbicara, melankolis keinginan berbisik, dan derita kemiskinan menangis. Tetapi ada kesedihan yang lebih dalam dari cinta, lebih tinggi dari pengetahuan, lebih kuat dari keinginan, dan lebih pahit dari kemiskinan. Kesedihan seperti itu bisu tanpa suara; sedang matanya berkedip bagai bintang-bintang.

Karena himpitan benda membunuh manusia, pelan, tanpa derita, tapi cinta kasih membuatanya terjaga, dan pedih perih menghidupkan kepekaan jiwa.

Kasih, api cinta itu turun dari langit dalam berbagai bentuk dan rupa, namun perngaruh mereka di dunia adalah satu.

Kebisuan malam adalah utusan yang paling berjasa di antara dua hati, karena ia mengemban pesan cinta dan membawakan pujian dari hati kita. Sebagaiman Tuhan membuat jiwa-jiwa kita sebagai tawanan tubuh-tubuh kita.

Kita akan berjalan memasuki temaram, Mungkin saja akan bangun ke dalam tubuh dunia lainnya. Tetapi cinta kan tetap tinggal; dan bekas-jarinya tidak akan terhapuskan. Akan lebih baik buat kita, lebih bijaksana, untuk mencari sudut yang rindang dan tidur dalam kesucian bumi kita. Dan biarkan cinta manusia dan kelemahan, menguasai masa depan.

Cinta membuat jalan keras menjadi lunak and membalikkan kegelapan menjadi cahaya, serta kehormatan yang berada di hadapan jiwa. Menggalakkannya dari gairah dan keinginannya. Cinta diberikan Tuhan dalam hati. Kehormatan dicurahkan oleh hukum-hukum manusia menuju pikiran.

Tuhan telah menciptakan pada kalian jiwa bersayap untuk terbang mengarungi cakrawala cinta dan kebebasan. Betapa sedihnya memotong sayap itu dengan tanganmu sendiri dan menyiksa jiwamu seperti kutu yang merayap di atas bumi.

Cinta berlalu di hadapan kita, berbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari darinya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejar, untuk berbuat jahat atas namanya.

Cinta adalah karunia Tuhan pada jiwa-jiwa yang peka dan agung. Haruskah kita campakkan dan biarkan babi-babi itu memporak-porandakan dan menginjak-injaknya. Dunia penuh keajaiban dan keindahan. Lalu mengapa kita hidup dalam terowongan sempit yang digali oleh pendeta itu untuk kita. Hidup penuh dengan kebahagiaan dan kebebasan, tapi mengapa kita tetap membiarkan belenggu di pundak kita dan kita patahkan rantai-rantai yang menjerat kaki-kaki kita, lalu berjalan dengan bebas menuju kedamaian.

Orang-orang yang oleh cinta tidak diberi sayap tidak akan bisa terbang di balik awan untuk melihat dunia magis, di mana jiwaku dan jiwa kekasihku hidup bersama-sama di satu kebahagiaan yang menyedihkan. Mereka yang tidak dipilih oleh cinta sebagai pengikutnya tidak akan mendengar ketika cinta memanggil-manggil.

Berkasih-kasihanlah, namun jangan membelenggu cinta, biarkan cinta senantiasa, bagaikan air hidup, yang mengalir antara pantai kedua jiwa.

Ketika dua orang saling mencinta, mereka harus seperti bunga teratai masing-masing kelopaknya satu demi satu, menunjukkan hati emasnya tidak erat tertutup, agar membias di kolam, pohon-pohon, dan langit. Padahal terlalu banyak manusia yang hatinya tertutup.

Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian pula dia akan menyalibmu. Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi pemangkasanmu. Sebagaimana dia membumbung, mengecup puncak-puncak ketinggianmu, membelai mesra ranting-ranting terlembut yang bergetar dalam cahaya matahari, demikian pula dia menghujam ke dasar akarmu, mengguncang-guncangnya dari ikatanmu dengan tanah.


Dengan cinta, laksana butir-butir gandum engkau diraihnya, ditumbuknya engkau sampai polos telanjang, diketamnya engkau agar bebas dari kulitmu, digosoknya hingga menjadi putih bersih, diremas-remasnya hingga menjadi bahan yang lemas dibentuk. Akhirnya diantarkan kepada api suci, laksana roti suci yang dipersembahkan pada pesta kudus Tuhan. Demikian pekerti Cinta atas diri manusia, supaya engkau pahami rahasia hati, dan kesadaran itu menjadikanmu segumpal hati Kehidupan.

Kuingatkan padamu, janganlah bertarung untuk berebut singasana cinta, karena cinta dan keindahan selalu akan tunduk dalam damai. Ingatlah ketika cinta memandang, ia adalah sebuah penyakit diantara daging dan tulang, dan hanya ketika masa muda telah lewat, rasa sakit akan memberinya kekayaan dan penderitaan membawa pengetahuan.

Apabila engkau mencintai, jangan berkata: “Tuhan ada di dalam hatiku.” Tetapi sebaiknya engkau merasa: “Aku berada di dalam Tuhan.” Dan juga jangan mengira, bahwa engkau dapat menentukan arah jalannya cinta, karena cinta apabila telah memilihmu, dia akan menentukan perjalanan hidupmu.

Jangan anggap cinta datang dari persahabatan yang lama dan hubungan akrab. Cinta adalah anak keturunan kecocokan jiwa. Dan jika kecocokan itu tak ada, cinta tak akan pernah tumbuh, dalam hitungan tahun. Bahkan generasi.

Karena cintalah dunia dipelihara, karena cinta setiap makhluk terus mempertahankan diri sendiri-sendiri, dan karena cinta mata yang utuh menjaga bagian-bagiannya… dia yang menyebut cinta dewi masyarakat manusia tidak salah, karena efek aneh dan kesan ajaib yang dihasilkan di kalangan manusia.

Mereka katakan jika orang memahami dirinya, dia memahami semua orang. Tetapi aku katakan padamu, apabila orang mencintai seseorang, dia belajar sesuatu mengenai dirinya sendiri.

Alangkah buasnya cinta yang menanam sekuntum bunga dan membongkar semua tanaman; Sebab ialah yang menyegarkan kita, apa yang akan membuat kita marah sepanjang zaman.

Cinta tiada berkeinginan selain mewujudkan maknanya. Namun jika engkau mencintai disertai berbagai keinginan, wujudkanlah dia jadi keinginanmu: Meluluhkan diri, mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan lagu persembahan malam, mengenali kepedihan kemesraan yang terlalu dalam, merasakan luka akibat perngetianmu sendiri tentang cinta, serta meneteskan darah suka rela serta suka cita, terjaga di fajar subuh dengan hati seringan awan.

Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan dan mampu membuka pikirannya, dan merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.

Pada cinta pemahaman diperlukan…. Untuk mencintai berarti kita harus memahami sekalipun memahami dengan badan. Ketika misalnya saya melihat keindahan bunga – badan saya memahami keindahannya – tergambar ada padanya.

Jika kebaikan terkandung dalam cinta kepada apa yang agung, dan dalam kerinduan akan yang jauh dan tak terlihat – jika kebaikan adalah semua hal tersebut, maka akulah salah satu dari orang-orang yang memiliki kebaikan. Tapi jika itu terletak dalam hal-hal yang lain dari ini semua, maka aku tidak tahu siapa aku ini. Menurutku, kekasih, wanita yang sempurna harus menuntut hadirnya kebaikan dalam jiwa seorang pria, sekalipun ia bodoh.

Terkadang aku berkata pada hati, ”Jurang pemisah ini disebabkan oleh sesuatu yang tidak beres dalam diriu. Kalau yang salah itu dibereskan, aku akan amat dekat dengan semua orang dan mungkin akan mencintai mereka dengan cinta yang baru.”

Rasa cinta adalah hiburanku yang kala malam mendendangkan lagu-lagu kebahagiaan, membangunkanku di kala fajar, untuk mengungkap makna hidup. Cinta yang dianugerahkan oleh Tuhan, terbebas dari rasa dengki karena harta, tak pernah menyakiti raga karena ia ada dalam jiwa. Ia adalah sebuah pertalian kokoh yang memandikan jiwa dalam ketabahan, rasa lapar luar biasa, yang mengisi jiwa dengan karunia.

Cinta yang terbatas ingin memiliki yang dicintai, tapi cinta yang tak terbatas hanya terbatas menginginkan cinta itu sendiri, cinta yang tumbuh dalam perpaduan kenaifan dan gairah masa muda, memuaskan diri dengan memiliki dan tumbuh dengan pelukan. Tapi cinta yang dilahirkan bersama segala rahasia malam tak pernah puas dengan apa pun selain keabadian dan kelestarian dan ia hanya membungkuk dan patuh pada Tuhan.

Musuh berkata padaku, ”Cintailah musuhmu.” Dan aku mematuhinya serta mencitai dariku.

Semaikan benih dan bumi akan memberi kamu bunga. Mimpikan impianmu sampai ke langit dan ia akan memberimu yang kamu cintai.

Memperlihatkan cinta adalah suatu kepicikan dibanding sesuatu yang agung, yang tersembunyi di balik cinta.

Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuataan itu tidak akan direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta.

Cinta senantiasa malu terhadap kecantikan, namun kecantikan akan selalu diburu cinta. Dan pernahkah cinta menentang benci dengan kekuatan yang lebih hebat dari cinta itu sendiri?

Banyak hal yang kucintai, tetapi ternyata dibenci orang-orang. Sedangkan hal-hal yang kubenci, ternyata mereka cintai. Hal-hal yang kucintai saat masih kanak-kanak tetap kucintai sampai saat ini. Dan yang kucintai saat ini akan kucintai sampai akhir kehidupan nanti. Sebab menurutku cinta adalah segala yang dapat menghilangkannya dariku.

Kata-kata Mutiara Kahlil Gibran 2

Yang menurunkan Cinta, yang menciptakan pemberontakan, yang mengagunggkan Kebebasan adalah tiga perwujudan Tuhan. Dan Tuhan adalah ungkapan dari kecerdasan Alam Semesta.

Keraslah kehidupan orang yang menginginkan kematian tetapi terus hidup demi mereka yang dicintainya.

Kemurahan hati tidak berarti memberikan apa yang kau butuhkan lebih dari yang kaubutuhkan, tetapi memberiku apa yang lebih kau butuhkan daripada yang kubutuhkan.

Seseorang harus punya seorang sahabat untuk bercakap-cakap pada saat malam yang sunyi dan selama berjalan-jalan di taman. Dan engkau adalah sahabatku itu kekasihku.

Kenyataan yang terlupa mungkin bakal sirna, meinggalkan tujuh ribu peristiwa dan kejadian yang dihabiskan dalam penguburan dan pembuatan makam.

Kita takut akan kematian, namun kita merindukan tidur dan impian-impian indah.

Dia yang melihat kepada kita melalui mata Tuhan akan melihat realitas kita yang telanjang dan esensial.

Manusia rohani adalah dia yang telah mengalami semua hal-hal duniawi dan memberontak terhadap semua itu.

Sebagian mencari kenikmatan dengan kepedihan; dan sebagian tidak bisa membersihkan diri mereka kecuali dengan kotoran.

Apabila kamu telah rampungkan misteri kehidupan kamu akan rindukan kematian, karena ia tidak lain adalah misteri kehidupan yang lain. Kelahiran dan kematian adalah dua ekspresi termulia dari keberanian.

Dia yang bisa menunjukkan apa yang memisahkan kebaikan dari kejahatan adalah orang yang bisa menyentuh ujung jubah Tuhan.

Iblis mati tepat di hari kamu dilahirkan. Kini kamu tidak harus mengalami neraka untuk menemukan malaikat.

Pohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit. Kita tebang pohon itu dan jadikannya kertas, dan di atasnya kita tulis kehampaan kita.

Surga ada di sini di balik pintu itu, di kamar sebelah; tetapi aku kehilangan kuncinya. Barangkali hanya terselip entah dimana.

Ketika Tuhan melemparkan aku, sebutir kerikil, ke dalam danau indah ini aku memecah permukaannya dengan lingkaran riak tak terhitung. Tetapi ketika aku sampai ke dasarnya aku diam tak bergerak.

Jika Tuhan menolak orang-orang yang menempuh jalan lain dalam mencari keabadian, niscaya tidak akan ada seorang pun yang akan mengingat-Nya.

Ketakutan akan neraka ialah neraka itu sendiri, dan kerinduan akan surga ialah surga itu sendiri.

Jauhkanlah aku dari manusia yang berkata, “Akulah lilin yang menerangi manusia dalam menempuh perjalanannya”, tapi dekatkanlah aku pada manusia yang mencari jalannya di bawah cahaya kemanusiaan.

Ia yang melihat kita dengan pandangan Tuhan akan menyaksikan ketelanjangan dan kenyataan kita yang sebenarnya.

Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkan dan mencampakkannya dalam abu.

Selamatkanlah daku, Ya Tuhan dari lidah ular berbisa, dan dari manusia yang gagal peroleh kemasyuran yang didambakannya.

Jika si bebal mengatakan bahwa jiwa akan lenyap seperti raga, jawabannya adalah kembang pun akan sirna, sekalipun benih tetap ada. Itulah dalil ciptaan Tuhan.

Dalam pendidikan, perkembangan pikiran setapak demi setapak melangkah dari pengalaman ilmiah menuju intelektual, melangkah lagi ke perasaan spiritual, kemudian menuju Tuhan.

Doa adalah lagu hati yang membimbing ke hadapan singgasana Tuhan meski ditingkah oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.

Jika kita mau mendalami semua agama, kita akan mendapati diri menyatu dalam kenikmatan agama dan kenikmatan agung, yang lebih dari sekadar persaudaraan.

Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tapi aku menyadari kebodohan itu, dan di situlah letak kehormatan dan pahalaku.

Apabila cangkirku kosong aku terima kekosongannya; apabila ia setengah penuh aku sesali kesetengah-penuhannya.

Ketika kamu mencapai inti kehidupan kamu akan menemukan keindahan dalam semua hal, bahkan di mata yang tidak melihat keindahan itu.

Dia yang ingin ikut merasakan kegembiraanmu tetapi tidak kepedihanmu akan kehilangan kunci salah satu dari tujuh pintu surga.

Kita tidak boleh lupa bahwa masih ada penghuni-penghuni gua; Gua-gua itu adalah hati-hati kita.

Tuhan menjadikan Kebenaran banyak pintu untuk menerima setiap pengiman yang mengetuknya.

Si percaya akan sangsikan keadilan bila dia melihat tipuan serigala mengalahkan keadilan singa. Takut akan iblis adalah salah satu jalan menyangsikan Tuhan.

Tuhan tempatkan seorang rasul di tiap jiwa untuk membimbing kita di jalan yang terang. Tapi banyak yang mencari kehidupan di luar, tidak menyadari kehidupan ada di dalam diri.

Tuhan menjadikan tubuh kita kuil untuk jiwa kita, dan kuil-kuil itu harus dijaga supaya tetap kuat dan bersih agar layak untuk jiwa-jiwa yang menempatinya.

Kata-kata Mutiara Kahlil Gibran 1

Bahkan jiwa yang paling gembira tidak bisa terbang tanpa tubuh.

Kita sering menyanyikan nina-bobok kepada anak-anak kita supaya kita sendiri bisa terlelap.

Walau gelombang kata-kata selalu menyapu kita, namun kedalaman kita selamanya senyap.

Hanya kalau kamu dikejarlah maka kamu menjadi cepat.

Beri aku telinga dan akan kuberi kau suara.

Kau buta dan aku tuli dan bisu, jadi marilah bersentuh tangan dan saling mengerti.

Tidakkah roh-roh yang mendiami angkasa iri kepada manusia karena bisa merasakan sakit?

Jenius hanyalah nyanyian robin pada awal musim semi yang lamban.

Kealpaan adalah sebentuk kebebasan.

Yang penting bagi manusia bukan hasil yang ia dapatkan, tapi apa yang ia inginkan.

Jika dua wanita berbincang mereka tidak mengatakan apa-apa; jika seorang wanita berbicara dia membuka semua kehidupan.

Ketika kehidupan tak mendapati penyanyi untuk mendendangkan hatinya, dia mencipta filsuf untuk mengungkapkan fikirannya.

Pikiran kita bagai spons; hati kita bagai sungai.

Ada lubang antara khayalan dan pencapaian manusia yang hanya bisa dijembatani dengan kerinduannya.

Rasa cinta dan sayang yang kita eluskan ke hati orang yang kesulitan justru lebih tinggi nilainya daripada kebaikan yang tersembunyi di bilik-bilik peribadatan.

Akal dan belajar itu seperti raga dan jiwa. Tanpa raga jiwa hanyalah udara hampa. Tanpa jiwa, raga adalah kerangka tanpa makna.

Manusia hanya menemukan, ia tidak pernah dapat dan tidak pula ingin menciptakan.

Ingatan adalah sebentuk pertemuan.

Kemanusiaan adalah sungai cahaya yang mengalir dari keabadian ke keabadian.

Sebagian kita seperti tinta dan sebagian lagi seperti kertas. Dan jika bukan karena hitamnya sebagian kita, sebagian kita akan bisu. Dan jika bukan karena putihnya sebagian kita, sebagian kita akan buta.

Apabila orang mabuk impian, dia memandang penggambarannya yang paling kabur mengenai itu sebagai anggurnya.

Alangkah mulianya hati yang sedih yang bisa menyanyikan lagu gembira bersama hati-hati yang gembira.

Nilai manusia terletak pada apa yang diciptakannya, bukan pada jumlah milik yang dikumpulkannya.

Jika hendak memahami seorang wanita, perhatikan mulutnya selagi tersenyum; tapi untuk memahami seorang pria, perhatikan warna putih matanya selagi marah.

Sungguh pedih hidup seseorang yang mendambakan ajal, tapi hidup terus demi orang-orang yang dicintainya.

Kemajuan bukanlah karena memperbaiki apa yang telah kaulakukan, tapi mencapai apa yang belum kaulakukan.

Pernikahan tidak memberi seseorang hak untuk memiliki orang lain, kecuali hak dan kebebasan yang diberikan orang lain pada kita.

Periksalah buku kenangan kemarin, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih hutang kepada manusia dan kehidupan.

Kasih-sayang ada dalam hati yang muda; akal-pikiran menuntun hati yang dewasa. Tapi kebanggaan berpidato adalah umur yang uzur.

Pendidikan tidak menyuburkan benih pada dirimu, tapi membuat benihmu tumbuh.

Hanya manusia yang percaya pada kesungguhan hati.

Seorang optimis memandang pada bunga mawar saja, bukan pada durinya; sedangkan seorang pesimis merenungi duri, dan acuh tak acuh pada bunganya yang indah.

Perkawinan adalah kematian atau kehidupan; tidak ada setengah mati atau setengah hidup.

Bunga-bunga padang adalah anak-anak asing sang mentari dan cinta kasih semesta alam, dan anak-anak manusia adalah bunga-bunga cinta dan kasih sayang.

Kata-kata Cinta Pilihan Kahlil Gibran

Aku adalah ombak. Aku dan pantai adalah sepasang kekasih. Angin menyatukan dan memisahkan kami. Aku datang dari atas temaram, untuk menggabungkan perak buihku dengan emas pasirnya; dan kesejukan jiwanya yang membara dengan kelembabanku. Menjelang fajar kubacakan dalil gairah buat kasihku, dan ia menarikku ke dadanya. Di senja hari kunyanyikan doa kerinduan, dan ia memelukku.

Tak ada yang lebih indah daripada hari-hari yang dihiasi cinta. Tak ada yang lebih menyakitkan, daripada malam-malam yang penuh ketakutan, karena ditinggal cinta.

Kekasihku, aku bisa memikirkan hal yang sama denganmu. Aku bisa tenang bersamamu sepanjang aku menginginkannya. Ketika bersamamu aku bisa bekerja. Dan sekali lagi, kupikir, “Aku bisa gila tanpa dirimu sekarang”.

Aku mencintai kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak adakan ada yang memisahkan kita.

Tak ada kekuatan di dunia ini dapat mengingkari kebahagiaanku, karena kebahagiaan lahir dari pelukan roh yang disatukan dengan sikap saling memahami dan dipadukan oleh cinta.

Keindahan sejati terletak pada keserasian spiritual yang diberi nama cinta. Yang dapat bersarang di antara seorang lelaki dan seorang wanita.

Ketika tangan laki-laki menyentuh tangan wanita, mereka berdua menyentuh hati keabadian.

Cinta yang hadir di antara kenaifan dan kebangkitan anak-anak muda memuaskan cintanya dengan rasa saling memiliki, dan cintanya mekar dalam pelukan-pelukan mesra.

Cinta tak memberikan apa pun, kecuali keseluruhan dirinya, utuh penuh, dia pun tidak mengambil apa-apa, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki, karena cinta telah cukup untuk cinta.

Setiap orang pasti teringat akan cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari yang asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan di relung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di balik segala kepedihan misterinya.

Engkau, cintaku! Aku mendengar panggilanmu dari balik lautan dan merasakan sayap-sayapmu menyekaku. Aku terbangun dan meninggalkan kamarku serta pergi ke padang-padang. Kakiku dan kurungan jubahku basah oleh embun malam, aku berdiri di bawah pohon badam yang berbunga dan mendengarkan panggilan jiwamu, cintaku.

Hidup tanpa Cinta laksana sebuah pohon tanpa bunga dan buah. Cinta tanpa Keindahan laksana bunga tanpa keharuman dan laksana buah tanpa biji. Hidup, Cinta, dan Keindahan adalah tiga perkara dalam satu inti, yang berdiri sendiri, mutlak dan tidak bisa dipindahkan atau diubah.

Cinta pertama adalah pengalaman paling indah bagi semua manusia. Cinta pertama penuh keindahan, dunia baru yang memenuhi seluruh sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi warna-warni, sehingga ia akan melupakan segala derita rahasia kehidupan ini.

Keabadian tak menyimpan apa-apa kecuali Cinta, karena Cinta adalah keabadian itu sendiri.

Keindahan sejati adalah cahaya yang memancar dari kesucian jiwa dan menyinari tubuh, seperti kehidupan yang akan datang dari kasih bumi yang memberikan warna serta harum aroma pada sekuntum bunga keindahan dan mencipta dalam kalbu apa yang disebut cinta, yang tercipta antara laki-laki dan permpuan.

Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia, walau jalannya terjal berliku. Dan apabila sayapnya merangkulmu, pasrah dan menyerahlah kepadanya, walau pedang yang tersembunyi di sayap itu melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan.

Hal yang paling indah, adalah kau dan aku selalu berjalan bersama bergandengan tangan dalam keindahan dunia ini tanpa diketahui orang lain. Kita berdua menengadahkan tangan untuk menerima Sang Kehidupan sebab Sang Kehidupan itu dermawan.

Keindahan adalah apa yang menarik jiwa, kepadanya cinta diberikan dan bukan diminta.

Cinta turun ke dalam roh kita melalui kehendak Tuhan, dan bukan melalui kemauan manusia sendiri.

Kekasih, kuharap aku dapat mengatakan padamu apa arti kehadiranmu untukku. Semua itu ciptaan jiwa dalam jiwaku. Engkau selalu datang di saat aku memerlukan, dan semua itu selalu membuat kita sangat mengharapkan lebih banyak hari, lebih banyak malam, dan lebih banyak kehidupan. Kapan saja hatiku hampa dan gemetar, aku merasa sangat membutuhkan seseorang untuk mengatakan bahwa masih ada hari esok untuk semua hati yang hampa dan gemetar, dan engkau selalu melakukannya, untukku.

Kekasihku, aku ingin kau mencintaiku sebagai penyair yang mencintai pikiran-pikiran sedih. Aku ingin kau mengingatku seperti musafir yang mengingat sebuah danau tenang di mana ia melihat bayang-bayang wajahnya terpantul, sebelum meneguk air. Aku ingin engkau mengingatku seolah-olah engkau seorang ibu yang tidak bisa melupakan putrinya yang mati saat ia masih kecil, sebelum ia mampu melihat cahaya.

Jika pandangan pertama dari mata sang kekasih bagaikan sebuah benih yang ditaburkan dalam hati manusia, dan ciuman pertama dari bibirnya bagaikan sekuntum bunga di atas Kehidupan, maka penyatuan dua kekasih dalam perkawinan adalah bagaikan buah pertama dalam bunga pertama benih itu.

Aku telah mencintai semua orang. Dalam pandanganku, ada tiga jenis manusia yang aku cintai: Pertama, karena keputusasaan; Kedua, karena kedermawanan; Ketiga, karena pengertian.

Kegelapan bisa menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari pandangan mata. Tetapi kegelapan tidak dapat menyembunyikan cinta dari jiwa.

Cinta berbicara ketika lidah kehidupan terdiam kaku. Cinta tampak sebagai pilar-pilar menara cahaya ketika kegelapan melingkupi segala sesuatu.

Cinta yang terhina dalam ketelanjangannya lebih bermakna daripada cinta yang mencari kemenangan dalam penyamaran.

Cintaku padamu, wahai kekasih, akan tetap ada hingga akhir hidupku, dan setelah mati Tangan Tuhan akan mempersatuan kita kembali.

Seorang gadis berpipi kemerahan berkata sambil tersenyum, ”Cinta itu seperti air mancur yang airnya digunakan pengantin roh untuk dicurahkan ke dalam roh-roh mereka yang kuat, yang membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang malam hari dan menyenandungkan nyanyian-nyanyian pujian di hadapan matahari siang hari.”

Kata-kata Tentang Makna Cinta Kahlil Gibran

Cinta adalah seorang tuan rumah yang penuh kasih sayang kepada para tamunya walaupun bagi rumahnya yang tak diharapkan merupakan sebuah khayalan dan penghinaan.

Aku adalah tarikan nafas lautan. Aku adalah air mata langit. Aku adalah senyuman bumi. Begitu juga Cinta adalah tarikan nafas dari lautan perasaan, air mata langit, dan senyuman dari bumi sang jiwa.

Dalam kesunyian malam, ketika hantu malam memeluk semua ciptaan, aku melihat segala sesuatu, kadang-kadang bernyanyi, dan berbisik. Kesediaan adalah aku, karena menatap malam telah membuatku sia-sia. Tetapi aku seorang pencinta, dan aroma cinta adalah kesadaran.

Cinta ibarat air abadi, yang selalu mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Bagaikan anggur nikmat yang manis di bibir menghangatkan badan, tetapi tidak jarang juga memabukkan.

Seorang yang buta, sambil mengetokkan tongkatnya ke tanah dan dengan menangis dia berkata: “Cinta adalah kabut yang tebal, yang menyelimuti jiwa pada semua sisinya dan menyelubungi gambaran keberadan dirinya – atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dan tangisnya sendiri yang menggema di lembah-lembah.”

Hakikat cinta adalah rintihan panjang yang dikeluhkan oleh lautan perasaan kasih sayang. Ia adalah cucuran air mata kepedihan langit pikiran. Ia adalah senyuman ceria kebun-kebun bunga jiwa.

Derita yang menyertai cinta, penciptaan, dan tanggung jawab, juga mendatangkan kegembiraan.

Cinta adalah sarana untuk memahami dua jiwa. Ia bukan kata yang datang dari bibir dan lidah yang membawa hati bersama-sama. Tidak ada yang lebih besar dan suci daripada apa yang diucapkan mulut. Dia memancarkan jiwa kita, bisikkan buat hati kita. Dan membawa keduanya bersama-sama.

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bias mengubah perjalanannya.

Siapa diantara kamu yang tidak merasakan bahwa kekuatan untuk mencintai adalah tanpa batas? Dan bukanlah waktu sebagaimana halnya cinta tak terbagi dan tak mengenal ruang.

Cinta yang dikejar dengan nywa seperti semak belukar tak berbuah. Hanya cinta yang utuh, seperti derita jiwa yang menggejolak, akan menghidupkan dan mengangkat hati kepada pemahaman. Ketika disalahgunakan, ia adalah bibik penderitaan dan sumber malapetaka kegelapan. Bila kemanusiaan hendak membimbng barisan cinta menuju ranjang kehendak yang tak dapat dipercaya, dari sana cinta akan tersungkur jatuh. Cinta adalah seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.

Cinta adalah sebuah misteri suci. Bagi mereka yang mencinta, ini mengingatkan selamanya tanpa kata-kata; tapi bagi mereka yang tak mencinta, ini tidak lain hanyalah lelucon tanpa hati.

Seorang lelaki setengah baya, tubuhnya rapuh, wajahnya gelap. Dengan mendesah, dia berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah. Aku mewarisinya dari manusia pertama.”

Cinta adalah tawa dalam roh yang kedengaran jauh, suatu serangan fajar baru di atas bumi, suatu hari yang belum tercapai oleh matamu atau mataku, tetapi sudah tercapai oleh hatinya.

Cinta adalah cahaya halimun yang samar-samar membawa jiwa untuk melihat rahasia kemenjadian sehingga hati hanya melihat getaran hantu-hantu dari nafsu di antara bukit-bukit. Dan hanya mendengarkan gema-gema dari tangisan tanpa suara gunung-gunung.

Cinta itu cahaya gaib yang dipancarkan dari inti yan membakar jiwa dan menyinari sekeliling bumi. Sehingga kemungkinan kami merasa hidup laksana mimpi indah di antara keterjagaan yang satu dengan keterjagaan yang lain.

Cinta hanya mengajarkan untuk melindungimu bahkan dari dirimu sandiri. Adalah cinta, yang bebas dari api, yang menahanku dari mengikutimu pergi ke tempat yang jauh. Cinta membunuh hasratku sehingga engkau bisa hidup bebas dan benar. Cinta yang bebas mencari kepemilikan dari orang yang dicintai, namun cinta yang tak terbatas hanya mencari dirinya.

Seorang lelaki tampan dengan wajah berbinar dengan bahagia berkata, “Cinta adalah pengetahuan surgawi yang menyalakan mata kita dan menunjukkan kita segala sesuatu seperti para dewa melihatnya.

Cinta adalah masa muda bersama rantai yang putus, kejantanan membuat kebebasan dari lempeng rumput, dan kewanitaan dihangati oleh nyala api, dan bersinar bersama cahaya surga yang lebih dalam daripada surga kita. Cinta adalah suatu gelak-tawa yang jatuh di dalam jiwa. Dia adalah serangan liar yang mendiamkan engkau demi kesadaranmu.

Cinta bukanlah kelemah-lembutan atau kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan yang diberikan atau tidak diberikan dengan panjang lebar. Cinta adalah membagi, memahami, memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan; Cinta adalah kehidupan.

Cinta di antara roh seperti anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran adalah kehidupan.

Seorang pemuda bertubuh kokoh dan kuat lewat, dalam suara nyanyian dia berkata, “Cinta adalah keteguhan hati yang ditambatkan pada kemanusiaanku, yang menghubungkan masa kini dengan masa lalu, dan masa depan”.

Jika ahli kimia dapat menyarikan dari bagian-bagian hatinya rasa kasihan, hormat, mendamba, kesabaran, penyesalan, terkejut, dan pemaafan, dan menjadikannya satu kesatuan, maka dia telah menciptakan sebuah atom yang disebut cinta.

Cinta adalah anggur yang dihidangkan oleh pengantin perempuan di waktu fajar, yang menguatkan jiwa-jiwa teguh dan memungkinkan mereka menuruni bintang gemintang.

Mereka yang takluk oleh cinta, dan di atas mayat siapa kereta pertempuran cinta berlari, dari laut ke gunung lalu dari gunung ke laut, berdiri menatap kini pada seorang pemalu yang setengah merangkul. Dari daun bunga ke daun bunga mereka mengisap wewangian suci, dari jiwa ke jiwa mereka menemukan jiwa kehidupan, dan pada kelopak matanya ada sebuah doa buat kau dan aku. Cinta adalah malam yang sujud, tunduk ketika memasuki rumah, langit menukar warna padang rumput dan semua bintang jadi tanpa api.

Pergilah ke ladang dan kebunmu, dan kau akan mengerti, bahwa merupakan kesenangan bagi lebah untuk menghisap madu bunga, Namun juga merupakan kesenangan bagi bunga untuk menyerahkan madunya kepada lebah. Bagi sang lebah, sekuntum bunga adalah kehidupan. Dan bagi bunga, seorang lebah adalah utusan cinta. Dan bagi keduanya, memberi dan menerima adalah kebutuhan dan kegembiraan yang luar biasa.

Seorang pemuda, membawa gitar dan bernyanyi, ”Cinta adalah suatu cahaya magis yang bersinar dari kedalaman perasaan manusia yang menyinari sekelilingnya. Engkau lihat dunia sebagai perjalanan menuju taman hijau, hidup seperti mimpi yang menyenangkan, ditegakkan di antara kesadaran.”

Seorang anak kecil berumur lima tahun sambil tertawa dan berkata, ”Cinta adalah ayahku, dan cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengetahui tentang cinta.”

Cinta memperlakukan kita seperti matahari yang menghidupi dan mematikan padang-padang dengan panas teriknya.

Mencintai adalah masalah penting bagi manusia. Apabila kita mampu mengurai cinta, maka hakekat cinta akan berubah menjadi sesuatu itulah kenyataan cinta. Cinta memng tidak mudah untuk dimengerti.

Cinta kasih di dalam hati itu terbagi-bagi bagaikan dahan-dahan pohon cedar. Jika pohon itu kehilangan satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati. Pohon itu akan menumpahkan seluruh daya hidupnya ke dalam dahan berikutnya, sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong.

Seorang lelaki, bajunya hitam dnegan janggut panjang, dahinya berkerut dan berkata, ”Cinta adala ketidakpedulian yang buta. Ia bermula dari awal masa muda dan berakhir bersama penghabisannya.”

Seorang lelaki tua, punggungnya bungkuk, kakinya bengkok seperti potongan-potongan kain, dengan suara bergetar ia berkata, ”Cinta adalah istirahat panjang bagi tubuh dalam kesunyian pusara, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian.”

Cinta adalah sebuah racun mematikan yang dipatukkan ular hitam berbisa, dengan gerak pelan sekali dari gua-gua neraka. Racunnya nampak segar laksana embun. Jiwa-jiwa kehausan melahapnya dengan tidak sabar; namun setelah itu jiwa-jiwa itu akan keracunan, sakit dan mati. Kematian yang perlahan-lahan.

Kata-kata Mengenai Wanita Kahlil Gibran

Peradaban modern telah membuat wanita sedikit lebih bijaksana, namun hal itu telah menciptakan penderitaan yang lebih berat baginya karena ketamakan laki-laki. Wanita masa lalu adalah istri yang bahagia, namun wanita masa kini adalah seorang nyonya yang menderita.

Di masa lalu wanita berjalan dalam cahaya dengan mata buta, namun sekarang ia berjalan dengan mata nyalang dalam kegelapan. Ia anggun dalam kebodohan, berwibawa dalam kebersahajaan, dan perkasa dalam kelemahannya. Kini ia telah menjadi buruk dan kelincahan, picik dan tanpa hati nurani dalam ilmu pengetahuan, kelincahan dan kewibawaan, kelemahan raga, serta keperkasaa jiwa menyatu dalam diri seorang wanita?

Seorang wanita yang telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita pahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan, dan jika kita mencoba melukiskan wanita demikian itu, ia pun menghilang seperti kabut.

Hari ini aku telah bersama laki-laki yang kucintai, ia dan aku menyatu dalam nyala obor Tuhan yang telah diciptakan sebelum dunia ada. Tak ada satu kekuasaan pun di alam ini yang mampu merampas kebahagiaanku. Karena kebahagiaanku memancar dari rengkuhan dua jiwa yang dipadukan oleh saling pengertian dan dipayungi dengan cinta kasih.

Apa yang bisa aku katakan tentang seorang pria yang terkoyak di antara dua wanita: seorang merajut saat-saat keterjagaan pria itu keluar dari mimpi-mimpinya; yang lain membentuk mimpi-mimpi pria itu dari saat-saat keterjagaannya? Apa yang harus kukatakan tentang sebuah hati yang diletakkan oleh Tuhan di antara dua lampu.

“Katakanlah, kenapa anda tidak pernah menikah?” Dengan senyum dia menjawab, “…Baik, anda lihat bahwa perkawinan adalah seperti ini. Jika saya memiliki isteri, dan jika saya harus melukis atau membuat puisi, saya harus melupakan keberadaannya selama beberapa hari saat saya melakukannya. Dan anda tahu bahwa tidak ada perempuan yang mencintai akan mampu bertahan lama dengan suami yang seperti itu.

Kebahagiaan perempuan tidak terletak pada kemuliaan sang suami, bukan pada kehormatan dan kelembutanya. Tapi pada cinta yang memadukan jiwanya dan jiwa lelaki yang dicintainya. Kasih sayangnya tercurah – hati menjadikan masing-masing sebagai suatu anggota badan kehidupan dan dalam satu kalimat di atas bibir Tuhan.

Setiap laki-laki mencintai dua wanita; satu adalah ciptaan imajinasinya, sedang yang lain lagi, belum dilahirkan.

Laki-laki yang tidak memaafkan wanita untuk kesalahan kecilnya, tak akan dapat menikmati besar kebaikannya.

Tiada pidana yang lebih berat daripada yang dijalani seorang wanita yang mendapati dirinya terperangkap diantara seorang pria yang dicintainya dan seorang pria lain yang mencintainya.

Kebahagiaan seorang wanita tidak dapat ditentukan dalam kekayaan seorang lelaki atau dalam kepatuhan wanita kepadanya, dan juga bukan di dalam kebaikan hatinya. Kebahagiaan wanita terhadap lelaki, cinta yang mencurahkan semua perasaannya ke dalam hati lelaki, yang membuat mereka menjadi cabang dari pohon kehidupan, satu kata dalam bibir Tuhan.

Aku menghormati suamiku, karena dia seorang yang baik dan berhati lembut. Dia juga selalu membuatku bahagia. Dia dengan rela memberikan kekayaannya kepadaku agar aku selalu merasa bahagia, tetapi tidak ada satu pun dari semua ini yang sederajat dengan cinta suci dan sejati, cinta yang membuat segalanya tampak kecil sementara cinta sendiri tetap besar.

Jangan pisahkan aku darimu dan jangan pernah mengatakan aku tak setia, karena tangan cinta yang mengikat jiwaku dan jiwamu lebih kuat dari tangan pendeta yang menghantarkan tubuhku pada kehendak suamiku.

Hati nurani wanita tidak berubah oleh waktu dan musim, bahkan jika mati tetap abadi, hati itu takkan hilang sirna. Hati seorang wanita laksana sebuah padang yang berubah menjadi medan pertempuran; sesudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-tulang dan tengkorak-tengkorak, ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatu pun terjadi.

Seorang wanita bermata melankolis mendesah dan berkata, ”Cinta adalah racun mematikan, nafas ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar menembus langit sampai dia jatuh tertutup embun, hanya untuk diminum roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selama-lamaya.”

1 komentar:

rifkiyohan mengatakan...

dulu punya aporisma,,,skrg ud ilang,
gibran emang pemikir,,